Selasa 22 Desember 2020, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Pemkab dan Kemenag lampung tengah monitoring evaluasi program Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) dan Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM),.
Sasaran monitoring yakni Program Z-Mart di Kelurahan Bandarjaya, Kecamatan Terbanggibesar; Balai Pakan Ternak di Kampung Ruktiendah, dan Balai Ternak Kambing di Kampung Rejoasri sekaligus meresmikan Saung Kelompok Ternak di Kampung Rejoasri.
Imam Nawawi selaku Pendamping Program Z Mart menyatakan bahwa program Z MART Adalah salah satu dari Program LPEM yang bergerak disektor warung kecil/umkm, Z MART Sendiri digagas langsung oleh para komisioner baznas setelah melaksanakan study banding, dengan harapan adanya program ZMART ini mampu mengentaskan kemiskinan.
Dalam dua bulan terakhir kami sudah membantu 50 Outlite/warung kecil untuk berkembang maju dan kami membuka DC Z MART agar memudahkan pada saudagar Z MART dalam melaksanakan Transaksi perbelanjaan, pungkasnya.
Ketua Baznas kabupaten Lampung Tengah H. Sutrisno mengatakan bahwa program z mart ini merupakan program yang sangat efektif ditengah kondisi covid 19 seperti ini dikarenakan banyak terjadinya PHK dan penurunan ekonomi para masyarakat, dan Z MART merupakan program dari baznas yang ada satu satunya di pulau sumatera dan alhamdulilah itu berada di baznas kabupaten lampung tengah. Pungkasnya
Disisi lain balai ternak baznas merupakan salah satu program baznas yang sudah lama berjalan, Indra selaku pendamping kelompok penyuluh menyatakan Balai Ternak Baznas Lamteng didirikan 25 Oktober 2019. “Balai Ternak ini didirikan 25 Oktober 2019. Ada empat kelompok ternak deng jumlah 45 peternak yang tersebar di tiga kampung Kecamatan Seputih raman,” katanya setelah peresmian Saung Kelompok Ternak
Aktivitas di Balai Ternak Baznas, kata Indra, pengembangan dan pembibitan ternak kambing dengan jumlah kambing sekarang ini sudah 423 ekor. “Tadinya per kelompok ternak diberi bantuan 90 ekor kambing. Sekarang baru setahun sudah 423 ekor dengan rincian 166 betina, 266 jantan, dan 51 anak,” ujarnya.
Kebutuhan pakan, kata Indra, produksi sendiri. “Pakan produksi sendiri. Pakan konsentrat dan complete feed dengan merek Yufeed. Ini untuk kebutuhan internal kelompok ternak. Sudah sekitar 9 ton disalurkan. Ada juga rumah kompos untuk memproduksi pupuk organik. Kita sudah jual 285 sak. Tapi masih banyak pupuk organik yang belum diolah. Dalam integrated farming, pupuk ini juga dimanfaatkan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Pada 2021, kata Indra, juga akan dibuat tempat pemotongan hewan. “Kita akan buat tempat potong hewan di sini. Kita juga sedang penjajakan dengan PT Api Biru untuk pembuatan biogas. Kita juga sama dengan Unila dalam penelitian,” katanya
Sedangkan Ketua Baznas Lamteng Sutrisno menyatakan program peternakan ini akan terus ditingkatkan kualitasnya. “Kita akan tingkatkan kualitas program peternakan ini. Kita tingkatkan juga menjadi program peternakan sapi. Program ini akan kita ambil. Jemput di Baznas Jakarta. Makanya kita sangat membutuhkan dukungan pemerintah daerah, Kemenag, dan stakeholder yang ada. Ini agar keberadaan Baznas bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkapnya.
Sementara Kepala Kemenag Lamteng Jamaludin menyatakan Baznas Lamteng ini terbaik di Lampung. “Saya bersyukur sinergitas Pemda, Kemenag, dan Baznas Lamteng kompak. Baznas Lamteng ini terbaik di Lampung. Manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Ini keberhasilan Baznas Lamteng mengelola zakat, infak, dan sedekah. Mudah-mudahan perusahaan yang ada bisa ikut berpartisipasi untuk menyalurkan zakatnya. Insya Allah keberhasilan ini bisa memotivasi yang lain,” katanya.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemkab Lamteng Kusuma Riyadi mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Baznas. “Keberadaan Baznas dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Pemkab Lamteng sangat mendukung penuh. Kita akan terus mendorong seluruh pegawai dan masyarakat di Lamteng untuk menyalurkan zakat, infaq, dan sedekahnya di Baznas,” ungkapnya.